Di dalam asap rokok mengandung banyak bahan kimia berbahaya termasuk nikotin, tar, amonia, asetaldehida, naphthylamine, benzena dan hidrogen sianida.
Paparan asap rokok secara terus menerus dalam jangka panjang menyebabkan kerusakan sel dan jaringan tubuh. Risikonya bukan hanya dialami oleh perokok aktif saja, tapi juga perokok pasif.
Melansir dari Badan Kesehatan Dunia (WHO), rokok membunuh 8 juta jiwa setiap tahun. 1.2 juta di antaranya adalah perokok pasif.
Meskipun kamu tidak merokok, paparan asap rokok bisa mengakibatkan dampak kesehatan yang membahayakan.Â
Penyakit ini terjadi akibat adanya mutasi (perubahan DNA) sel di dalam organ paru-paru. Penyebabnya adalah paparan asap rokok yang mengandung bahan kimia berbahaya, salah satunya tar.
Tar bersifat karsinogenik (pemicu kanker) yang dapat mengendap dalam paru-paru. Paparan dalam jangka waktu tahunan mengakibatkan munculnya gejala kanker paru-paru berupa:
Asma adalah penyakit kronis yang ditandai dengan sesak di dada akibat penyempitan saluran pernapasan. Risikonya semakin tinggi jika kamu sering terpapar asap rokok.
Gejala asma bisa muncul akibat amonia dalam asap rokok. Kondisi ini ditandai dengan:
ISPA adalah peradangan di saluran pernapasan, mulai dari hidung hingga paru-paru. Penyakit ini terjadi akibat paparan bahan kimia asetaldehida dalam asap rokok.
Asetaldehida meningkatkan penyerapan bahan kimia berbahaya dari asap rokok ke dalam saluran pernapasan. Akibatnya, muncul gejala penyakit infeksi saluran pernapasan akut berupa:
Pneumonia (paru-paru basah) adalah gangguan yang terjadi akibat infeksi pada kantong udara di salah satu atau kedua paru-paru. Kantung udara pengidap terisi oleh cairan atau nanah akibat infeksi.
Perokok pasif rentan mengalami pneumonia akibat paparan asap rokok. Ini menyebabkan penurunan kemampuan sistem kekebalan untuk melawan bakteri atau virus. Akibatnya, pengidap akan mengalami gejala berupa:
Bronkitis adalah peradangan yang terjadi di dinding saluran bronkus (pipa yang menyalurkan udara dari tenggorokan ke paru-paru). Penyakit ini bisa terjadi dalam hitungan hari, minggu, bahkan bulan.
Risikonya semakin tinggi jika sering terpapar bahan kimia asetaldehida dalam asap rokok. Bahan kimia tersebut meningkatkan penyerapan bahan kimia berbahaya ke dalam tabung bronkial.
Itu berdampak pada rusaknya bulu-bulu kecil dalam paru-paru (silia) yang bertugas untuk menghalau debu atau lendir. Gejala bronkitis ditandai dengan:
Kamu memang tidak sepenuhnya bisa menghindari paparan asap rokok, apalagi saat berada di tempat umum. Cara yang dapat dilakukan adalah menghindari kerumunan perokok dan memakai masker saat ke luar rumah.
Jika kamu adalah perokok aktif dengan gejala gangguan pernapasan akibat paparan asap rokok, segera buat janji rumah sakit untuk melakukan perawatan. Langkah tepat yang dilakukan dapat meminimalisir risiko beberapa penyakit di atas.