Article

Rabu , 18 Mei 2022 14:49:29
Penggunaan Headset yang Aman agar Tak Merusak Pendengaran

Anda mungkin berharap Anda bisa menemukan sebuah headset yang benar-benar sehat dan aman bagi telinga Anda. Sayangnya, sebaik apapun, sebagus apapun kualitas headset Anda, dan seaman apapun yang dijamin produsen headset yang Anda beli, sampai saat ini belum ada satu pun headset yang bisa menjamin telinga Anda akan tetap sehat.

Selain menjaga headset Anda tetap “sehat”, dengan merawatnya dari debu dan kotor, Anda juga harus menjaga kuantitas penggunaannya. Termasuk dalam seberapa besar volumenya ketika Anda menggunakan headset, baik itu earphone maupun headphone.

Risiko kehilangan pendengaran

World Health Organization (WHO) melaporkan bahwa mendengarkan musik yang terlalu besar akan membuat Anda kehilangan pendengaran. Anak-anak muda yang memutar musik terlalu kencang di smartphone, iPod, atau laptop sampai terdengar seperti berada di konser atau klub akan sangat berisiko kehilangan pendengaran. WHO melaporkan bahwa lebih dari 1,1 juta orang berusia 12-35 tahun berisiko kehilangan pendengaran karena hal ini!

Dikutip Popsci.com, beberapa studi menunjukkan jumlah anak muda yang pendengarannya rusak meningkat beberapa tahun belakangan karena mendengarkan musik terlalu kencang di smartphone atau iPod mereka. Pada tahun 1994, 3,5% remaja Amerika mengalami kehilangan pendengaran, tapi angka tersebut meningkat pada tahun 2006 sampai 5%. WHO pun akhirnya menyarankan agar ketika mendengarkan musik dengan headset, setidaknya paling lama adalah 1 jam per hari dan dengan volume yang tidak lebih dari 60%.

WHO mengatakan ada dua cara untuk mengurangi risiko kehilangan pendengaran ketika menggunakan headset, yaitu:

  • Mengurangi lama Anda mendengarkan musik menggunakan headset.
  • Mengurangi volume saat Anda mendengarkan musik dengan headset.

Lebih kencang dari suara buldozer

Pada umumnya, ketika berbicara dengan orang lain, suara yang dihasilkan yaitu 60 desibel, yang tidak akan membuat masalah pendengaran. Akan tetapi, suara buldozer yang sedang bekerja bisa mencapai 85 desibel, yang bisa menyebabkan kerusakan permanen setelah 8 jam. Suara petir atau suara alat tiup vuvuzela yang berada di dekat kita bisa mencapai 120 desibel, yang bisa merusak pendengaran hanya setelah 9 detik.

MRC Institute of Hearing Research mengatakan bahwa setiap orang yang mendengarkan musik melalui headset bisa menerima suara antara 95-105 desibel. Lebih dari 105 desibel sudah dianggap berbahaya.

Para peneliti dari Oregon Health and Science University juga mengatakan bahwa ada bukti bahwa mendengarkan musik selama 15 menit dengan headphone atau headset biasa di iPod dengan volume yang dipasang maksimal, akan menimbulkan kerusakan pendengaran. Suara yang kencang akan menyebabkan kehilangan pendengaran karena merusak stereocilia, rambut halus yang berada di dalam telinga. Ia membuat getaran suara yang ditangkap kemudian disalurkan ke otak.

Memilih headset yang berkualitas tinggi

Owen Brimijoin, Ilmuwan Investigasi MRC Institute of Hearing Research di Glasgow, mengatakan, setidaknya apabila Anda membeli headset atau headphone, belilah yang benar-benar berkualitas tinggi atau berkualitas baik. Yang murah tidak akan mentransmisikan bass dengan baik. Ketika Anda meningkatkan volumenya, ini biasanya juga meningkatkan frekuensi suara hingga berbahaya bagi pendengaran. Ada beberapa penelitian yang menunjukkan vitamin antioksidan, seperti vitamin C, bisa mencegah hilangnya pendengaran, jadi makan apel juga ketika Anda mendengarkan musik.

Headset atau headphone sebenarnya bisa baik atau buruk bagi kesehatan pendengaran Anda, menurut ahli audiologi, Kathleen Campbell, profesor dari Southern Illinois University School of Medicine. Headset atau headphone over-ear atau noise-canceling ideal untuk Anda gunakan.

Namun, tetap saja, headset yang murah tidak disarankan karena malah akan membawa efek buruk bagi telinga Anda. Apalagi ketika Anda membesarkan volumenya sampai maksimal yang akan merusak pendengaran Anda hanya dalam 4 menit, dan banyak anak muda tidak menyadari bahwa kerusakan tersebut bisa jadi permanen.

Jadi alangkah lebih baik ketika sudah memiliki headset atau headphone yang berkualitas tinggi, jangan lupa juga untuk memperhatikan cara penggunaannya, seperti berapa lama menggunakannya dan seberapa besar volumenya.

Apabila Anda merasa telinga atau pendengaran Anda bermasalah, jangan tunda untuk memeriksakannya langsung ke dokter. Bahkan ketika gejalanya sendiri terasa kecil atau menurut Anda masih dalam batas aman, tapi mungkin sebenarnya justru sudah bisa berkembang menjadi masalah pendengaran permanen sampai Anda tua!