Article

Selasa , 13 Apr 2021 10:20:13
Berbagai gejala batu amandel yang perlu diwaspadai

Pada awalnya, tonsilolits sering kali tidak memiliki gejala (asimptomatik). Namun, seiring membesarnya ukuran batu amandel maka amandel bisa membengkak dan menimbulkan rasa tidak nyaman.

Selain amandel yang bengkak, terdapat beberapa gejala khas yang mungkin dialami seperti:

1. Bau mulut

Bau mulut (halitosis) adalah gejala umum dari batu amandel. Sebuah penelitian menemukan bahwa pada pasien yang punya tonsilolits kronis, ternyata memiliki senyawa sulfur dalam mulutnya. Zat sulfur tersebut bisa menimbulkan bau mulut.

Dari semua pasien, 75 persen orang dengan kandungan senyawa sulfur yang tinggi pada mulutnya memiliki tonsilolits. Bakteri dan jamur yang memakan tumpukan batuan mengeluarkan zat yang membuat napas dari mulut berbau busuk.

2. Sakit tenggorokan karena pembengkakan

Adanya batu pada amandel membuat tenggorokan terasa mengganjal atau terasa sakit saat menelan. Kemungkinan rasa sakit pada tenggorokan akan muncul saat batu mulai membesar.

Ketika tonsilolits dan radang amandel terjadi bersamaan, akan sulit menentukan apakah rasa sakit di tenggorokan disebabkan oleh infeksi atau pembengkakan. Untungnya, batu empedu yang asimptomatik biasanya akan terdeteksi lebih mudah karena adanya radang amandel.

3. Adanya gumpalan putih di tenggorokan

Batu pada amandel terlihat seperti gumpalan padat yang berwarna putih atau kekuningan. Benjolan tersebut terlihat di belakang tenggorokan. Namun, ada juga yang mudah terlihat, misalnya terjadi pada lipatan amandel.

Pada kasus ini, batu amandel hanya akan terlihat dengan bantuan teknik pemindaian non-invasif, seperti CT scan atau pencitraan resonansi magnetik.

4. Kesulitan menelan dan telinga terasa sakit

Amandel yang membengkak karena adanya batuan, bisa menyebabkan kesulitan atau rasa sakit saat menelan makanan dan minuman. Namun, timbulnya rasa sakit tergantung pada lokasi atau ukuran tonsilolits.

Selain kesulitan menelan, pasien juga bisa merasakan sakit pada bagian telinga. Meskipun batuan yang terbentuk tidak menyentuh langsung area telinga, tenggorokan dan telinga memiliki jalur saraf yang sama sehingga rasa sakit bisa menyebar.

Untuk memastikan penyakit ini, Anda perlu berkonsultasi lebih lanjut dengan dokter. Nantinya, dokter akan melakukan pemeriksaan untuk mengamati gejalanya.

Cara menghilangkan batu amandel

Untuk menghilangkan batu amandel, dokter perlu mengangkatnya dari amandel. Jangan mencoba untuk mencabutnya sendiri dengan alat atau benda tajam apapun.

Apabila Anda sembarangan mengangkat tonsilolits, Anda bisa merusak jaringan amandel sekaligus pembuluh darah yang berada di sekitarnya.

Untuk mengangkat tonsilolits, dokter akan bisa melakukan beberapa pengobatan berikut ini.

1. Operasi laser amandel

Pada operasi laser ini, dokter akan menggunakan laser untuk menghilangkan batu amandel. Setelahnya, dokter akan melapisi dan memperbaiki kembali daerah-daerah tersebut (tidak menghilangkan amandel sepenuhnya).

Operasi laser lebih kecil risikonya daripada operasi amandel lain. Operasi laser amandel ini tidak tidak memerlukan anestesi umum, tidak harus menghilangkan amandel, mengurangi risiko perdarahan, lebih cepat sembuh dan tidak terlalu sakit.

2. Operasi coblation amandel

Cara menghilangkan tonsilolits ini menggunakan energi frekuensi radio dan air garam untuk menghilangkan batu di celah-celah amandel.

Operasi ini juga lebih kecil risikonya dibandingkan dengan operasi pengangkatan amandel. Laser yang digunakan pada operasi juga suhunya rendah dan risiko seperti perdarahan juga tidak terlalu tinggi

3. Tonsilektomi (operasi pengangkatan amandel)

Namun, batu amandel bisa sulit diangkat menggunakan cara tersebut, biasanya terjadi ketika ukuran batu terlampau besar dan terjadi peradangan parah pada amandel. Apalagi jika kondisi ini terjadi berulang kali sehingga berdampak besar pada penurunan kualitas hidup Anda.

Untuk mengatasinya, dokter mungkin akan melakukan operasi pengangkatan amandel. Operasi ini juga bisa menimbulkan risiko komplikasi seperti perdarahan dan infeksi. Setelah amandel diangkat, kemungkinan besar ada rasa nyeri berat pada bagian tenggorokan hingga 2 minggu lebih.

Namun, sebagian besar operasi amandel tidak menyebabkan gangguan jangka panjang dan Anda tetap bisa hidup sehat dan normal meskipun tidak lagi memiliki amandel.

Operasi pengangkatan amandel adalah tindakan yang besar dan membutuhkan pertimbangan yang matang. Oleh karena itu, pastikan Anda telah berkonsultasi terlebih dulu dengan dokter apakah operasi pengangkatan amandel menjadi pengobatan yang tepat untuk Anda.

Cara mengobati batu amandel di rumah

Cara menghilangkan tonsilolits di rumah hanya bisa dilakukan apabila batu berukuran kecil, dan tidak menyebabkan sakit. Berikut beberapa tips yang bisa Anda coba:

1. Pakai cuka sari apel

Gunakan 1 sendok makan cuka apel dan 1 cangkir air hangat, lalu kumur tenggorokan. Lakukan kumur pakai cuka apel ini 3 kali satu hari untuk melonggarkan amandel agar batu bisa keluar dengan mudah.

2. Dikeluarkan pakai kapas atau jari

Jika Anda dapat melihat batu di amandel di tenggorokan, Anda kemungkinan bisa mengeluarkannya pakai jari atau kapas.

Untuk mengeluarkan pakai jari atau kapas, Anda harus hati-hati. Apabila kuku menusuk amandel atau jari Anda kotor, ini bisa menyebabkan infeksi dan bikin batu amandel tambah besar.

3. Kumur air garam

Kumur air garam dapat menjadi cara menghilangkan tonsilolits dengan mudah. Caranya, tambahkan setengah sendok teh garam ke secangkir air hangat. Kumur cairan tersebut di tenggorokan selama 10-15 menit.

Cara mencegah terbentuknya batu amandel

Meski demikian, Anda dapat mengurangi risikonya dengan menjaga kebersihan mulut dan gigi. Rutinlah menyikat gigi minimal sebanyak dua kali dalam sehari. Gunakan benang gigi untuk membersihkan sisa-sisa makanan yang masih menempel pada celah gigi.

Kemudian, bersihkan seluruh bagian mulut Anda dengan obat kumur. Utamakan berkumur pada bagian belakang tenggorokan yang menjadi tempat terbentuknya batu amandel.