Article

Jumat , 27 Nov 2020 16:34:48
Apa Bedanya Mimisan Anterior dan Mimisan Posterior?

 Meskipun tidak berbahaya, jangan sepelekan mimisan yang kamu alami. Mimisan adalah istilah untuk menggambarkan perdarahan yang terjadi dari hidung. Tidak hanya orang dewasa, anak-anak pun dapat mengalami mimisan. 

Penyebab mimisan juga beragam dan disesuaikan dengan jenis mimisan. Mimisan dapat dibagi menjadi dua jenis, yaitu mimisan anterior dan mimisan posterior. Ketahui lebih banyak mengenai perbedaan kedua jenis mimisan ini agar kamu dapat melakukan penanganan yang tepat. 

Perbedaan Mimisan Anterior dan Mimisan Posterior

Hampir semua orang pernah mengalami mimisan. Namun, ada beberapa golongan yang lebih rentan mengalami mimisan, seperti lansia, wanita yang menjalani kehamilan, pengidap kelainan darah, dan anak-anak berusia 3-10 tahun. Mimisan memiliki dua jenis yang berbeda, yaitu:

  • Mimisan Anterior

Mimisan anterior terjadi karena pembuluh darah pada bagian depan hidung mengalami kerusakan atau robek. Dilansir dari laman Very Well Health, pembuluh darah tersebut terletak dekat dengan permukaan sehingga rentan terhadap cedera. Umumnya, tanda bahwa kamu mengalami mimisan anterior jika mimisan hanya terjadi pada satu lubang hidung saja. 

Mimisan anterior umumnya dialami oleh anak-anak, namun tidak menutup kemungkinan orang dewasa pun rentan mengalami kondisi yang serupa. Ada beberapa penyebab yang membuat seseorang mengalami mimisan anterior, seperti cedera akibat pukulan, kecelakaan pada bagian hidung. Tidak hanya itu, hidung yang terasa kering akibat kebiasaan merokok juga meningkatkan risiko seseorang mengalami mimisan anterior. Beberapa penyakit seperti pilek, flu, sinusitis, juga meningkatkan risiko seseorang mengalami mimisan anterior.

  • Mimisan Posterior

Berbeda dengan mimisan anterior, mimisan posterior terjadi akibat adanya kerusakan pembuluh darah pada bagian belakang sehingga menyebabkan perdarahan yang lebih hebat dibandingkan mimisan posterior.

Dilansir dari Healthline, tidak hanya dari lubang hidung, perdarahan yang terjadi dapat menyebabkan darah mengalir hingga ke tenggorokan. Umumnya, mimisan posterior terjadi kurang lebih hingga 20 menit atau setelah kamu mengalami cedera parah pada bagian hidung.

Faktanya, tidak hanya kondisi cedera, mimisan posterior dapat terjadi setelah seseorang melakukan operasi pada bagian hidung, adanya tumor pada rongga hidung, memiliki penyakit kelainan darah, dan juga hipertensi. 

Lakukan Hal Ini Jika Kamu Alami Mimisan

Pemeriksaan untuk mengetahui penyebab mimisan ada beberapa cara. Tes darah perlu dilakukan untuk memastikan tidak adanya gangguan pembekuan darah pada anak. Tes pencitraan dapat dilakukan untuk melihat apakah ada kelainan atau tidak pada hidung anak. Selain itu, endoskopi akan dilakukan untuk memeriksa hidung bagian dalam.

Lakukan penanganan secara mandiri di rumah ketika kamu mengalami mimisan, seperti:

  1. Duduk dengan tegak dan jangan berbaring. Posisi duduk dapat mengurangi tekanan pembuluh darah pada hidung. Kondisi ini dapat menghentikan perdarahan yang terjadi pada hidung.

  2. Sebaiknya condongkan tubuh ke depan agar darah yang keluar dari hidung tidak masuk ke tenggorokan. Darah yang tertelan dapat memicu muntah dan mual.

  3. Tidak ada salahnya untuk bernapas melalui mulut secara sementara dan tutup hidung selama 10 menit.

  4. Sebaiknya kompres pangkal hidung dengan air dingin untuk memperlambat perdarahan yang terjadi.

Cara untuk mencegah mimisan, kamu dapat menjaga kelembapan udara pada ruangan agar tidak terlalu kering. Hindari paparan asap rokok secara langsung maupun tidak agar kesehatan tetap terjaga dengan optimal.