Article

Rabu , 03 Jun 2020 10:03:16
Waspada! Sakit Tenggorokan Pada Anak Bisa Jadi Tanda Infeksi Ginjal Serius

Sakit tenggorokan merupakan salah satu keluhan yang sering dialami oleh anak. Penyebabnya pun bermacam-macam. Salah satunya bisa disebabkan oleh karena infeksi dari bakteri ataupun virus. Namun, nyatanya sakit tenggorokan pada anak bisa jadi tanda dari penyakit ginjal.

Munculnya gejala sakit tenggorokan pada anak bisa disebabkan oleh infeksi bakteri Streptococcus beta hemoliticus grup A. Jika dibiarkan infeksi bakteri ini dapat menimbulkan penyakit ginjal yang disebut dengan Glomerulonefritis Akut Pasca Streptokokus (GNAPS).

Lantas, seberapa bahaya penyakit ini? Bagaimana bisa dari sakit tenggorokan menjadi penyakit ginjal?

GNAPS, radang ginjal yang berawal dari sakit tenggorokan

Glomerulonefritis Akut Pasca Streptokokus (GNAPS) adalah peradangan pada bagian ginjal, terutama glomerulus akibat adanya infeksi bakteri Streptococcus beta hemoliticus grup A.

Ciri umum dari penyakit ini yaitu urin mengandung sel darah merah sehingga berwarna kemerahan (hematuria), bengkak, tekanan darah naik, dan jumlah urin berkurang. Sementara, anak yang mengalami GNAPS bahkan tidak buang air kecil sama sekali dan bengkak di kedua kelopak matanya.

Bila sudah parah, kejang-kejang dan penurunan kesadaran bisa saja terjadi.

Bagaimana bisa sakit tenggorokan pada anak jadi GNAPS?

Penyakit ini terjadi setelah adanya infeksi bakteri Streptococcus beta hemoliticus grup A di saluran napas atas (misalnya infeksi pada tenggorokan) maupun kulit. Akan tetapi, tidak semua infeksi dari bakteri ini pasti mengakibatkan GNAPS. Hanya dalam beberapa kasus saja yang bisa menimbulkan komplikasi parah seperti ini.

Para ahli meyakini bahwa hal ini dipengaruhi oleh respon imun yang berbeda, sehingga dapat memicu kondisi ini. Pada orang dengan GNAPS, kemampuan ginjal untuk menyaring darah terganggu, hingga membuat penumpukan cairan di beberapa bagian tubuh.

Apa saja pengobatan untuk GNAPS?

Kebanyakan kasus yang tidak cukup parah, anak yang mengalami kondisi ini hanya perlu rawat jalan dan menerapkan prinsip diet yang ditentukan. Pengobatan yang dilakukan bertujuan untuk memantau edema dan tekanan darah tinggi dari sang pasien.

Selain itu, dokter juga akan memberikan antibiotik supaya bakteri penyebab infeksi tidak berkembang dan menyebar ke bagian lain. Anak dengan kondisi ini juga dianjurkan untuk menghindari makanan yang mengandung garam dan natrium berlebih, karena hanya akan memperparah penumpukan cairan (edema) di dalam tubuh.

Untuk tahu seperti apa pengobatan yang tepat bagi si kecil, segera konsultasikan pada dokter anak Anda.

Seberapa bahaya GNAPS ini?

Penyakit ini dapat sembuh dalam waktu 1-2 minggu apabila tidak terjadi komplikasi. Pada umumnya, penyakit GNAPS ditandai dengan fase akut yang berlangsung 1-2 minggu, kemudian disusul dengan menghilangnya gejala dengan perlahan, seperti hematuria mikroskopik (sel darah merah di urin) dan proteinuria (protein di urin) dalam waktu 1-12 bulan.

Sebanyak 85-95 persen kasus anak dengan GNAPS sembuh total, hanya 5-10 persen saja yang mengalami komplikasi. Meskipun bisa disembuhkan total, penyakit yang awalnya berasal dari sakit tenggorokan ini bisa saja menyebabkan kematian pada anak. Terutama jika infeksi menyebabkan gagal ginjal.

Maka itu, jangan remehkan gejala sakit tenggorokan pada anak, apalagi jika kondisi tersebut tak kunjung sembuh dalam beberapa waktu.