Article

Senin , 30 Mar 2020 13:32:37
Kesalahan Saat Membersihkan Telinga yang Mulai Harus Dihentikan

Merawat diri adalah bagian dari rutinitas yang perlu dilakukan oleh semua orang. Kesehatan sangat bergantung pada diri Anda sendiri. Sayangnya, orang terkadang kurang memperhatikan cara atau metode terbaik atau yang dianjurkan oleh para ahli. Contoh yang mungkin Anda sendiri belum tahu adalah bagaimana cara membersihkan telinga yang benar.

Mengapa telinga menghasilkan kotoran?

Pertama-tama Anda perlu mengetahui alasan mengapa telinga menghasilkan cairan kuning yang mungkin bagi sebagian orang perlu dibersihkan. Cairan ini bernama serumen dan merupakan bagian dari upaya tubuh dalam melindungi telinga Anda. Bahkan, kotoran telinga atau earwax bersifat antibakteri yang memungkinkan telinga dapat bersih dengan sendirinya.

Serumen atau yang sebagian orang sebut kotoran telinga ini menjaga telinga dengan cara menyaring debu atau hal lain agar tidak masuk lebih dalam. Selain itu, serumen menjaga kelembapan telinga sehingga Anda tidak merasa gatal atau kering.

Membersihkan telinga yang benar dapat dilakukan sendiri di rumah. Namun, Anda juga perlu memperhatikan dan menghindari kesalahan yang sering dilakukan berikut ini.

Kesalahan saat membersihkan telinga

Anda mungkin merasa puas dan mengira sudah melakukan cara membersihkan telinga yang benar ketika menggunakan cotton bud. Padahal, setiap kali Anda membersihkan telinga menggunakan alat tersebut, Anda membahayakan telinga dan pendengaran.

Selain itu, hindari juga melakukan hal berikut ini saat ingin menjaga kebersihan dan mencegah penumpukan kotoran telinga.

1. Membersihkan telinga secara rutin

Kebanyakan orang bahkan tidak perlu membersihkan telinga mereka. Ketika Anda menggerakan rahang dan mengunyah, Anda sudah membantu dalam proses mengeluarkan kotoran telinga.

Beberapa orang memang menghasilkan serumen lebih banyak. Namun, pada umumnya telinga memproduksi serumen sesuai dengan yang dibutuhkan. Meski telah melakukan metode membersihkan telinga yang benar, Anda tidak perlu melakukannya terlalu sering.

2. Menggunakan cotton swabs, cotton buds atau korek kuping

Pada kebanyakan kemasan korek kuping dapat ditemukan cara pemakaian dan sebenarnya tidak dianjurkan untuk digunakan untuk membersihkan telinga. Korek kuping malah dapat mendorong serumen lebih dalam dan menyebabkan impaksi serumen.

Kemungkinan terburuk adalah ketika kapas terlepas dan tertinggal dalam telinga. Ketika terjadi, Anda perlu bantuan ahli medis atau dokter untuk mengeluarkannya.

3. Memasukan benda runcing

Ketika merasakan ketidaknyamanan, sebagian orang akan memasukan benda seperti contohnya jari, pulpen, atau benda runcing lainnya. Benda apapun yang mirip dengan korek kuping akan menimbulkan risiko yang sama.

Lebih baik Anda mencari tahu bagaimana cara membersihkan telinga yang benar dan menahan rasa tidak nyaman yang dirasakan.

4. Terapi lilin atau terapi ear candle

Beberapa penelitian menunjukan bahwa terapi lilin untuk mengeluarkan serumen dalam telinga bukanlah cara membersihkan telinga yang benar dan tidak efektif. Bahkan, menurut Food and Drug Administration (FDA), terapi lilin dapat menyebabkan cedera seperti luka bakar hingga menembus bagian dalam telinga.

Apakah perlu membersihkan kotoran telinga?

Sebenarnya, Anda tidak perlu membersihkan telinga jika tidak diperlukan. Namun ketika serumen menumpuk dan menyebabkan beberapa gejala, Anda mungkin mengalami yang namanya impaksi serumen. Diantanya adalah:

  • Nyeri atau merasa pengap pada telinga
  • Telinga seperti tersumbat
  • Pendengaran terganggu dan semakin memburuk
  • Telinga berdenging (tinnitus)
  • Gatal, keluar cairan atau bau di telinga
  • Batuk

Lalu bagaimana cara membersihkan telinga yang benar?

Cara terbaik untuk menghilangkan penumpukan lilin dari telinga adalah dengan mengunjungi dokter. Dengan tindakan yang dilakukan seorang ahli, kotoran telinga dapat dikeluarkan dengan menggunakan alat khusus, seperti sendok serumen, forceps, atau alat penghisap secara aman.